Manusia Yang Unggul dalam Humanitas, Kecerdasan, Kajujuran, Kedisiplinan, dan Pelayanan
Setiap siswa berhak merasakan kerja keras dan keberhasilan mereka dihargai. Di SMP Xaverius 2, momen istimewa tersebut dirayakan dalam acara "Pemberian Apresiasi Peserta Didik Berprestas" pada Senin, 9 Juni 2025. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan "Mars Xaverius", dilanjutkan dengan doa pembuka. Kegiatan dibuka dengan sambutan dan peneguhan oleh Bapak Tinus selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dalam sambutannya Pak Tinus menyampaikan kita harus percaya diri dalam mengejar prestasi. Ibu Sisilia Surasi Andriani, S.Si., M.M. selaku Kepala Sekolah memberi peneguhan dan ucapan terima kasih bagi para siswa berprestasi. Acara dilanjutkan dengan pembacaan daftar prestasi kelas 7 dan 8 oleh Ibu Thesa dan Ibu Yohana selaku MC, serta penyerahan piala, piagam, dan medali.
Di pertengahan acara, aktivitas ice breaking hadir sebagai penyegaran supaya para murid tetap fokus. Selanjutnya, dilakukan pembacaan nama-nama kandidat Duta Literasi, Duta Pustaka, dan Fasilitator Cilik dari siswa kelas 7 dan 8 Tahun 2025. Tak hanya itu, diumumkan juga 8 peserta didik yang lolos mengikuti Olimpiade Sains Indonesia (OSI) tingkat nasional. Di tengah kemeriahan acara, suasana haru menyelimuti saat lagu "Bunda" dinyanyikan. Setelah itu, suasana kembali meriah dan ceria dengan adanya door prize.
Setelah itu, dilakukan pembacaan peringkat paralel kelas 9 bidang akademik maupun non-akademik. Lalu para siswa menyanyikan lagu "Laskar Pelangi". Acara ditutup dengan menyanyikan lagu "Jingle HK3P" dan sesi foto kelas 9 dengan para guru. Acara ini bukan sekedar selebrasi, melainkan juga sebagai motivasi bagi para siswa untuk mengejar impian dan mengukir prestasi. Maka, mari bersama kita wujudkan generasi muda yang unggul menuju Xavepa Gemilang.
Penulis : Natasha Giselle
Editor : Th. Ratih Indriani
Kursus Mahir Dasar (KMD) merupakan pelatihan tingkat dasar dalam Gerakan Pramuka yang bertujuan untuk membekali calon pembina dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mendampingi peserta didik. Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi calon pembina dalam membangun karakter peserta didik melalui metode kepramukaan yang menyenangkan dan mendidik. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada 23, 24, dan 25 Mei 2025, dan diikuti oleh para guru dan tenaga pendidik dari berbagai sekolah Katolik di wilayah Keuskupan Tanjungkarang. KMD ini menjadi tahapan penting dalam membekali calon pembina Pramuka dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk membina peserta didik di gugus depan masing-masing.
KMD tahap 2 ini kegiatan diawali dengan praktik mendirikan tenda. Selain mengajarkan keterampilan teknis kepramukaan, sesi ini juga menanamkan nilai kerja sama, kedisiplinan, dan kemandirian. Peserta diajak memahami pentingnya keamanan dan kenyamanan dalam perkemahan serta teknik pemasangan tenda yang benar. Materi berikutnya berfokus pada penyusunan program latihan, di mana peserta belajar merancang kegiatan Pramuka yang menarik dan sesuai dengan golongan usia peserta didik. Materi ini sangat penting agar pembina mampu menyusun kegiatan mingguan yang terstruktur dan berkelanjutan. Para peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai Syarat Kecakapan Umum (SKU) yaitu sebuah tahapan yang harus dilalui oleh anggota Pramuka untuk memperoleh Tanda Kecakapan Umum (TKU). Selain itu, dibahas pula berbagai ragam keterampilan Pramuka mulai dari golongan Siaga, Penggalang, hingga Penegak, yang mencakup tali-temali, baris-berbaris, semaphore, hasta karya, dan keterampilan lapangan lainnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Membina (RM) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL), yang menjadi bekal peserta dalam mengimplementasikan hasil pelatihan saat kembali ke sekolah. Keduanya merupakan bentuk nyata perencanaan pembinaan Pramuka di gugus depan masing-masing peserta. Puncak kegiatan adalah Praktik Membina, di mana peserta mempraktikkan cara membina anggota Pramuka secara langsung dalam simulasi latihan. Sesi ini memberi ruang bagi peserta untuk mengaplikasikan teori ke dalam kegiatan nyata, sekaligus membangun kepercayaan diri sebagai calon pembina.
Kegiatan KMD Tahap 2 diakhiri dengan forum terbuka, tempat para peserta berbagi pengalaman, refleksi, dan rencana tindak lanjut di sekolah masing-masing. Setelah itu, dilaksanakan upacara penutupan secara khidmat, dilanjutkan dengan pembagian ijazah KMD kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan tuntas. Melalui KMD ini, para guru tidak hanya mendapatkan bekal teknis, tetapi juga dikuatkan secara mental dan spiritual sebagai pembina yang berperan penting dalam membentuk generasi muda yang tangguh, beriman, dan cinta tanah air.
Penulis : Andreas Adi Kurniawan, SE
Bandar Lampung, 21 Mei 2025 – Sebanyak 16 peserta didik dari SMP Xaverius 2 Bandar Lampung mengikuti kegiatan Satgas Retina (Remaja Anti Narkoba, Anti Kekerasan, dan Anti Judi Online) angkatan ke-2 yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Polresta Bandar Lampung.
Peserta terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswi perempuan, mewakili sekolah dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 19 hingga 21 Mei 2025.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan berbagai materi, seperti perlindungan anak, kenakalan remaja, kepemimpinan, bahaya narkoba, tata tertib berlalu lintas, hingga bela negara. Selain itu, peserta juga mengikuti kegiatan fisik, permainan, apel malam, dan perlombaan yel-yel.
Puncak kegiatan ditandai dengan pengukuhan resmi dan pemakaian rompi Satgas Retina, sebagai simbol peran dan tanggung jawab mereka dalam menjadi pelopor kebaikan di lingkungan sekolah.
Tim dari SMP Xaverius 2 turut membanggakan dengan meraih Juara 2 Keaktifan dan Juara 2 Yel-Yel dalam kegiatan tersebut. Para peserta juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran berharga selama pelatihan berlangsung.
Dengan keikutsertaan ini, diharapkan para siswa dapat menjadi teladan dan agen perubahan di lingkungan sekolah, serta mengajak teman-teman lain menjauhi kekerasan, narkoba, dan judi online.
Penulis: Vincen Simatupang & Chalista Queen Ardela Siadari
Bandar Lampung, May 20, 2025 – In a bold and innovative step toward meaningful education, SMP Xaverius 2 Bandar Lampung organized a Contextual Learning program for all 8th-grade students with the theme “Exploring Sustainable Marine Aquaculture for a Better Tomorrow!”. The activity took place at the Marine Aquaculture Development Center (BBPBL) in Hanura, Pesawaran Regency, Lampung, and involved around 147 students from five different classes (8A-8E).
This program was designed to bridge academic concepts with real-world applications, allowing students to directly observe sustainable aquaculture practices such as the cultivation of groupers, snappers, and lobsters. These experiences are not only related to environmental sustainability but also to economic development in the digital era.
Divided into two sessions, students engaged in a full day of learning. They participated in guided site visits, conducted interviews with BBPBL staff, and documented their observations. These were then developed into short video reports (3–5 minutes), created in both Bahasa Indonesia and English. Each group uploaded their video to their personal Instagram accounts.
“This kind of contextual learning provides students with more than just academic knowledge—it teaches them to think critically, creatively, and reflectively,” said Mr. Yohanes Dwi Ady Kurniawan, M.Pd., the program coordinator and English teacher.
The learning activities were integrated across four subjects such as analyzing nutritional values and health benefits of marine species (Science), exploring economic development in the digital age (Social Studies), and reporting observations clearly and effectively through bilingual communication (Bahasa Indonesia and English).
Ms. Sisilia Surasi Andriani, S.Si., M.M., the school principal, praised the program as a powerful example of the school's commitment to 21st-century education. “We want our students to not only understand theory but also to apply it meaningfully and become individuals who care about the environment and are ready to face future challenges,” she said.
With full support from the teaching staff and active student participation, the program demonstrated the success of integrating the Merdeka Curriculum into practical, field-based experiences. It was a day of discovery, connection, and deep learning—an example of how education can go beyond the classroom to inspire real-world understanding.
Evelyne Audrey Abuyamin/8C-
Pada hari Kamis, 22 Mei 2025, SMP Xaverius 2 Bandar Lampung menggelar acara pelepasan peserta didik kelas IX angkatan ke-53 dengan tema “Great Memories for Shining Future.” Suasana penuh haru dan suka cita terasa sejak awal acara yang dibuka dengan perarakan para guru dan karyawan SMP Xaverius 2.
Setelah prosesi perarakan, acara dilanjutkan dengan doa pembuka, menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” serta Mars Xaverius yang mengobarkan semangat kebersamaan. Selanjutnya, Bapak Tinus selaku koordinator acara menyampaikan laporan kegiatan sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh panitia dan partisipan.
Di tengah-tengah acara, para hadirin disuguhi penampilan istimewa dari Angelica (8D) dan Shannon (7A) yang memukau dengan permainan biola dan piano. Penampilan ini menjadi penyegar suasana sekaligus wujud bakat luar biasa dari para siswa Xaverius.
Acara berlanjut dengan sambutan dari perwakilan orang tua peserta didik serta sambutan penuh makna dari Kepala SMP Xaverius 2, Ibu Sisilia Surasih Andriani, S.Si., M.M. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga dan harapan terbaik bagi para siswa yang akan melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya. Pelepasan peserta didik dilakukan secara simbolis, menjadi momen emosional yang mengukuhkan akhir dari perjalanan mereka di SMP.
Tak kalah menyentuh, pesan dan kesan disampaikan oleh Aveline (9A) dan Jovan (9C) mewakili seluruh siswa kelas IX. Mereka mengenang berbagai kenangan indah selama di sekolah dan mengucapkan terima kasih kepada para guru serta teman-teman.
Semangat remaja kembali bergema melalui penampilan energik dari Team Dance kelas 7 dalam tarian “Dance XVX.” Namun, karena cuaca hujan, peserta didik diarahkan masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan acara dengan sesi makan bersama yang tetap berlangsung hangat dan meriah.
Setelah hujan reda, acara kembali dilanjutkan dengan modern dance dari Odi, Inggrid, Felisia, dan Carmel dari kelas 9D, yang berhasil menghidupkan suasana. Dilanjutkan dengan duet vokal Felicia (8D) dan Divana (8C) memberikan penampilan penutup yang menyentuh dan berkesan.
Sebagai penutup, sesi door prize serta foto bersama menjadi momen yang mempererat kebersamaan sebelum akhirnya acara ditutup secara resmi oleh MC dan doa penutup.
Acara pelepasan ini bukan sekadar perpisahan, tetapi menjadi perayaan atas perjalanan luar biasa dan awal dari masa depan yang bersinar. Selamat melangkah ke jenjang berikutnya, Angkatan 53!
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2025, SMP Xaverius 2 Bandar Lampung melaksanakan kegiatan pembelajaran kontekstual berupa kunjungan edukatif ke Museum Lampung. Kegiatan ini diikuti oleh kelas 7 dan mengangkat tema “Rise Together in the Spirit of Indonesia’s Cultural Diversity”. Melalui kunjungan ini, kami diajak untuk mengenal dan memahami kekayaan budaya Indonesia sebagai bagian dari semangat persatuan dan kebangkitan nasional.
Kegiatan tersebut diawali dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa, pengantar oleh Ibu Sisilia Surasi Andriani, S.Si., M.M. selaku Kepala SMP Xaverius 2 Bandar Lampung dilanjutkan dengan yel-yel kelas terkait dengan pembelajaran kontekstual kemudian foto bersama. Kegiatan ini dibagi dalam dua sesi. Sesi 1 berangkat menuju museum pada pukul 07.30 WIB, sedangkan Sesi 2 berangkat pada pukul 10.45 WIB. Di museum, kami melakukan pengamatan langsung terhadap beragam koleksi budaya seperti rumah adat, pakaian tradisional, alat musik daerah, dan peninggalan sejarah dari berbagai suku bangsa. Kami mencatat dan merekam hasil pengamatan untuk dibahas dan direfleksikan kembali di sekolah.
Melalui pengalaman belajar di luar kelas ini, kami tidak hanya memperluas pengetahuan, tetapi juga untuk mengenalkan museum kepada generasi muda dan menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa. Momen Hari Kebangkitan Nasional menjadi kesempatan yang tepat untuk menyadari bahwa keberagaman budaya adalah kekuatan yang menyatukan Indonesia.
Penulis : Lidwina Jenica Rindi Griselda
MENGIKUTI KURSUS MAHIR DASAR (KMD) TAHAP I
TKK MPK KEUSKUPAN TANJUNGKARANG 2025
Kursus Mahir Dasar (KMD) pramuka merupakan pelatihan tingkat dasar untuk membekali calon pembina pramuka dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kursus Mahir Dasar tahap 1 dilaksanakan selama 3 hari tanggal 16, 17, dan 18 Mei 2025. Adapun pemateri Kursus Mahir Dasar tahap 1 adalah Dra. Bernadetta Dwi Astuti, Yurina Manaf M.Pd., Dr. Rita Wati, Dedy Yana Suryana MG, Widiantoro, S.Pd.M,M.M.S.
SDM SMP Xaverius 2 Bandar Lampung mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) yang diwakilkan oleh Natalia Anggun Pratiwi, S.Pd., Indah Puspitasari S.Pd., dan Andreas Adi Kurniawan, S.E.
Pada pertemuan tahap 1 ini diawali dengan upacara pembukaan, kemudian dilanjut membahas beberapa materi tentang kepramukaan, yaitu tentang Orientasi Kursus, Fundamental Pendidikan Kepramukaan, Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK), Postur Pembina Pramuka, hingga Ragam Upacara dan Tata Laksana Perkemahan.
Pemateri menyampaikan bahwa Fundamental Pendidikan Kepramukaan sangat penting diketahui bagi pembina pramuka karena sebagai Prinsip Dasar dalam Kepramukaan. Gerakan pramuka adalah sebuah wadah pendidikan, maka sebagai wadah pendidikan kepramukaan memiliki mental (fundamental). Pendidikan pramuka diarahkan pada pembentukan karakter, keterampilan, dan jiwa kepemimpinan. Pilar pendidikan pramuka yaitu informal (di rumah), formal (di sekolah), dan non formal (di masyarakat). Materi selanjutnya yaitu tentang Prinsip dasar Kepramukaan (PDK) & Metode Kepramukaan (MK) Kiasan dasar. Selain itu postur pembina dalam pramuka juga harus diperhatikan dengan baik hal ini supaya mencerminkan wibawa, keteladanan, dan kesiapan dalam membimbing peserta didik. Postur bukan hanya soal fisik, tetapi juga menyangkut sikap mental dan perilaku. Pembina yang baik mampu menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan kepramukaan.
Kursus Mahir Dasar (KMD) merupakan pelatihan dasar bagi calon pembina pramuka yang bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar dalam membina peserta didik di gugus depan (gudep). Harapan setelah mengikuti KMD yaitu SDM SMP Xaverius 2 Bandar Lampung memiliki pemahaman yang cukup tentang prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan teknik membina sesuai dengan golongan usia pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega). Sehingga mampu untuk menjadi Pembina pramuka yang tidak hanya paham secara teori saja, melainkan juga siap terjun langsung ke lapangan membina anggota pramuka.
Salam Xavepa Gemilang
Penulis
Natalia Anggun & Indah Puspitasari
Literasi itu apasih? Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis. Dalam era modern seperti sekarang, literasi memiliki makna yang jauh lebih luas. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif, baik dalam bentuk teks, angka, gambar, suara, maupun media digital. Bukan cuma anak muda yang butuh literasi, bagi orang tua juga sangat penting: misalnya, literasi keuangan.
Jadi, literasi bukan hanya soal “bisa baca tulis”, tapi juga tentang cara berpikir, menganalisis, dan merespons informasi yang kita temui setiap hari, baik di sekolah, media sosial, maupun kehidupan sehari-hari.
Ini adalah fondasi utama. Kemampuan membaca dan menulis dengan baik sangat penting agar kita bisa menyerap informasi dengan benar. Misalnya, memahami isi buku, membaca petunjuk, atau menulis laporan.
Literasi ini berkaitan dengan kemampuan berhitung dan memahami data. Nggak harus jadi jago matematika, tapi kita perlu bisa membaca grafik, menghitung uang, dan menafsirkan angka secara logis.
Kita hidup di dunia yang penuh dengan konten digital. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan internet, media sosial, dan perangkat teknologi dengan cerdas, etis, dan aman. Jangan cuma bisa scrolling—tapi juga bisa membedakan mana info valid dan mana hoaks.
Literasi ini penting banget buat generasi muda. Belajar mengatur uang, menabung, membuat anggaran, bahkan investasi dasar. Biar nggak cuma tahu “beli ini-itu”, tapi juga paham nilai dan fungsi uang.
Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Literasi budaya mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, sedangkan literasi kewargaan membuat kita sadar akan hak, kewajiban, dan peran kita sebagai warga negara.
Di era saat ini banjir informasi dan banyak hoaks beredar. Orang yang literat akan berpikir kritis dan bisa memilah informasi secara objektif. Sedangkan orang yang jarang berliterasi akan mudah keliru dan percaya apapun informasi yang di dapat.
Literasi itu bekal hidup. Mau jadi dokter, desainer, arsitek, atau content creator? Semua butuh kemampuan memahami informasi dan komunikasi yang baik. Pasti ada yang punya cita cita menjadi seorang pro gamers kan? itu nggak cuma soal jago main, sama dengan yang lain dengan literasi yang baik, kamu bisa jadi gamers yang cerdas, komunikatif, dan punya peluang berkembang ke level pro. Pokoknya berliterasi sangat penting apapun itu cita-cita mu!
Saat kita paham apa yang kita pelajari dan bisa menjelaskannya ke orang lain, rasa percaya diri tumbuh. Kita jadi lebih siap menghadapi tantangan.
Profesional literasi yang baik dapat membantu kita berkomunikasi lebih efektif, bekerja lebih efisien, dan berperilaku bijak dalam berbagai situasi sehingga kita bisa lebih mudah untuk dibuktikan mempunyai nilai lebih dari yang lain.
Nggak harus berat-berat dulu. Mulai dari komik edukatif, cerita inspiratif, atau artikel ringan yang informatif.
Bisa dengan nulis diary, opini, atau blog. Menulis melatih logika berpikir dan cara menyampaikan ide.
Jangan takut tanya kalau belum paham. Kamu bisa diskusi bareng orang tua, kakak, teman atau guru itu cara belajar yang asik dan efektif.
Kroscek dulu info sebelum dibagikan, apalagi yang sensitif atau viral.
Seperti mading, jurnalistik, bedah buku, atau lomba menulis. Seru dan bermanfaat banget buat melatih skill.
Apa kamu gak suka literasi? Sebenarnya dengan membaca artikel ini, kamu sudah terbukti menyukai berliterasi. Literasi bukan cuma tren, tapi kebutuhan. Di zaman yang serba cepat ini, kemampuan literasi jadi salah satu kunci utama untuk bertahan, berkembang, dan sukses. Dengan literasi, kita bisa menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, kritis, dan bijak—baik di dunia nyata maupun digital.
Jadi, yuk guys mulai sekarang upgrade skill-skill kamu dengan meningkatkan literasi, buka wawasan, dan jadi generasi keren yang nggak cuma paham info, tapi juga bisa menyaring dan memanfaatkannya dengan bijak!
Penulis: Marcella Aurelia 7C/18
© Copyright 2019 SMP Xaverius 2 Bandar Lampung