SMP Xaverius 2 baru-baru ini berkolaborasi dengan Kopdit Mekar Sai untuk menggelar acara Berbagi Praktik Baik dengan tema "Berbagi Inspirasi untuk Saling Memotivasi Diri." Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya menabung dan mengelola keuangan, serta memperkenalkan nilai-nilai kerjasama yang mendasari prinsip koperasi. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus koperasi, guru, dan siswa yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang peran koperasi dalam kehidupan sehari-hari.
Acara dimulai dengan sambutan dari Pak Andre, salah satu pengurus Kopdit Mekar Sai. Dalam pengantarnya, Pak Andre menjelaskan tentang peran koperasi dalam membantu anggotanya mengelola simpanan dan memberikan motivasi untuk menabung. Beliau juga menekankan pentingnya kepercayaan dalam koperasi, yang menjadi dasar untuk menjalankan sistem simpan pinjam yang aman dan saling menguntungkan. Pak Andre mengungkapkan bahwa koperasi bukan hanya tempat untuk menabung, tetapi juga sarana untuk saling memotivasi dan mendukung satu sama lain dalam mengelola keuangan. "Koperasi bukan hanya tempat untuk menabung, tetapi juga sarana untuk saling memotivasi agar kita bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan," ujar Pak Andre.
Selanjutnya, Pak Andre menceritakan sejarah singkat Kopdit Mekar Sai, yang didirikan pada 20 Januari 1992 di lingkungan SMP Xaverius 2. Koperasi ini berawal dari inisiatif para guru di sekolah tersebut, dengan tujuan untuk membantu anggota dalam hal simpan pinjam serta membangun solidaritas di antara mereka. Sejak didirikan, Kopdit Mekar Sai telah berkembang dengan lebih dari 300 anggota.
Nama "Mekar Sai" memiliki filosofi yang dalam, yaitu "Kredit", yang berarti "kepercayaan." Tanpa adanya rasa saling percaya antar anggota, koperasi tidak akan bisa berjalan dengan baik. Kepercayaan ini menjadi landasan utama dalam memberikan layanan yang saling menguntungkan bagi para anggotanya.
Setelah itu, Pak Deo, pengurus koperasi lainnya, memberikan penjelasan lebih mendalam tentang filosofi koperasi dan pilar-pilar yang mendasari prinsip koperasi. Pak Deo menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga yang berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama antara anggota, yang pada dasarnya adalah kumpulan orang, bukan kumpulan uang.
"Koperasi adalah kumpulan orang yang memiliki tujuan untuk saling membantu dalam bidang ekonomi. Yang membedakan koperasi dengan lembaga keuangan lainnya seperti bank adalah bahwa koperasi dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya," jelas Pak Deo.
Pak Deo juga menyebutkan lima pilar koperasi yang harus diterapkan oleh setiap anggota:
Swadayah (Mandiri) – Koperasi harus mampu mengelola sumber daya yang ada tanpa bergantung pada pihak luar.
Solidaritas – Ada rasa saling mendukung dan menolong antar sesama anggota koperasi.
Inovasi – Koperasi harus terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi anggotanya.
Pendidikan – Pendidikan dan pembelajaran keuangan sangat penting agar anggota dapat mengelola keuangannya dengan bijak.
Persatuan dalam Keberagaman – Koperasi mengedepankan persatuan, tanpa memandang perbedaan latar belakang anggotanya.
Cerdas dalam Keuangan: Mampu, Mau, dan Tahu
Pak Deo juga mengajak peserta untuk lebih cerdas dalam mengelola keuangan dengan memahami tiga unsur penting: Mampu, Mau, dan Tahu.
Mampu – Memiliki kemampuan untuk mengelola uang dan membuat keputusan keuangan yang tepat.
Mau – Memiliki niat dan kemauan untuk menabung dan mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Tahu – Memahami cara mengelola uang dan memanfaatkan layanan yang ada di koperasi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana beberapa pertanyaan dari peserta dijawab oleh narasumber. Beberapa pertanyaan yang menarik antara lain:
Apa perbedaan antara koperasi dan bank?
Jawaban: Koperasi adalah kumpulan orang, di mana pemiliknya adalah seluruh anggota, sementara bank adalah kumpulan modal dengan pemilik terbatas.
Apakah ada batas minimal uang untuk menjadi anggota koperasi?
Jawaban: Tidak ada batas minimal uang untuk menabung di koperasi. Anggota bisa menabung sesuai kemampuan mereka dan dapat menarik uang mereka kapan saja setelah keluar dari koperasi.
Bagaimana cara kerja koperasi bagian simpan pinjam?
Jawaban: Koperasi memotivasi masyarakat untuk menabung. Dana yang terkumpul kemudian dapat dipinjam oleh anggota yang membutuhkan, dengan bunga yang lebih terjangkau.
Berapa minimal usia untuk menjadi anggota koperasi?
Jawaban: Seseorang sudah bisa menjadi anggota koperasi sejak lahir. Koperasi menerima anggota dari berbagai usia.
Bagaimana sejarah singkat koperasi?
Sejarah Koperasi: Menginspirasi Melalui Kerjasama
Pak Deo juga menceritakan sejarah awal mula koperasi, yang dimulai di Jerman pada masa Revolusi Industri. Saat itu, banyak orang miskin yang membutuhkan bantuan. Seorang walikota bernama Raiffeisen mulai mengumpulkan dana dari orang kaya untuk membantu orang miskin, namun cara tersebut tidak efektif. Akhirnya, ditemukan cara yang lebih baik, yaitu orang miskin saling membantu sesama dengan mendirikan koperasi. Inilah yang menjadi dasar perkembangan koperasi di seluruh dunia.
Menjadi Sahabat Melayani: Tagline Kopdit Mekar Sai
Acara ditutup dengan penekanan pada tagline Kopdit Mekar Sai: "Menjadi Sahabat Melayani." Tagline ini menggambarkan bagaimana koperasi berfungsi sebagai sahabat yang siap membantu anggotanya dalam mencapai kesejahteraan ekonomi.
Acara diakhiri dengan ucapan terima kasih dari MC kepada seluruh narasumber dan pengurus koperasi. Sebagai tanda apresiasi, narasumber diberikan hadiah, dan guru serta siswa berkumpul untuk berfoto bersama. Sebagai penutup, seluruh peserta menyanyikan lagu kebersamaan "Xaverius Pancen Oke", yang menambah kehangatan dalam acara tersebut.
Dengan kegiatan ini, Kopdit Mekar Sai berharap dapat terus memotivasi anggotanya untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, serta memperkuat rasa solidaritas dan kerjasama di antara sesama anggota koperasi.
Penulis: Renata Priscilla Hardy (7E)