Cetak halaman ini
(0 pemilihan)

SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Hadiri Lokakarya Literasi Digital: “Kolaborasi Teknologi dan Tradisi untuk Meningkatkan Budaya Membaca di Era Modernisasi” Pilihan

Bandar Lampung, 6 November 2025, SMP Xaverius 2 Bandar Lampung mendapat kehormatan untuk menghadiri kegiatan Lokakarya Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini mengusung tema besar “Membangun Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Budaya Baca Masyarakat”, sebagai upaya memperkuat peran teknologi dalam pelestarian budaya dan peningkatan minat baca di era modernisasi.

Dalam kegiatan tersebut, SMP Xaverius 2 diwakili oleh Yuvanka Prasista, siswa kelas 8A, bersama salah satu guru Bahasa Indonesia Fernando Aldi Marcos, S.Pd. Acara berlangsung di Gedung Pelayanan Perpustakaan Kota Bandar Lampung dan diikuti oleh berbagai sekolah serta perwakilan komunitas literasi di kota Bandar Lampung.

Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital secara cerdas, aman, dan kreatif.

Sesi I: “Strategi Kreatif Konten Literasi Digital di Era Global”

Sesi pertama dibawakan oleh Fachrizal, S.Kom., M.Kom., Kepala Bidang E-Government Dinas Kominfo Kota Bandar Lampung. Dalam materinya, beliau menjelaskan pentingnya strategi kreatif dalam menciptakan konten digital di tengah derasnya arus informasi global.

Fachrizal menekankan bahwa di era modern ini, masyarakat terpapar oleh berbagai jenis informasi, mulai dari hiburan, berita, hingga opini pribadi. Oleh karena itu, literasi digital perlu dikembangkan dengan cara yang menarik, ringan, dan mudah dipahami.

 “Edukasi digital tidak harus disajikan dengan teks panjang. Bisa dikemas dalam bentuk visual, video pendek, atau narasi ringan agar pesan edukatif lebih cepat tersebar dan berdampak positif,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan media sosial lainnya dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan konten edukatif dengan gaya yang trendi namun tetap beretika. Kebebasan berekspresi di ruang digital, menurutnya, harus tetap diimbangi dengan tanggung jawab dan kesadaran hukum.

Sesi II: “Pemanfaatan Teknologi untuk Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal”

Sesi kedua diisi oleh Dra. Nellawatty Ningsih, M.M., yang membahas peran penting teknologi digital dalam pelestarian budaya lokal. Ia menjelaskan bahwa teknologi bukan hanya alat modernisasi, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal agar tetap hidup di tengah kemajuan zaman.

Melalui teknologi, budaya lokal dapat diangkat ke ranah digital seperti digitalisasi batik, wayang, kamus bahasa daerah, hingga promosi wisata budaya melalui virtual tourism. Beberapa contoh nyata seperti Google Arts & Culture Indonesia menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dan teknologi dapat berjalan beriringan.

“Kearifan lokal adalah jati diri bangsa. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat menjadikannya inspirasi untuk generasi muda agar lebih mencintai budaya sendiri,” tutur Nellawatty.

Menumbuhkan Budaya Baca di Era Digital

Kegiatan ini menegaskan bahwa literasi digital bukan hanya soal kemampuan menggunakan teknologi, melainkan juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, beretika, dan produktif. Dengan kolaborasi antara teknologi dan tradisi, diharapkan budaya membaca dan mencintai literasi di kalangan pelajar terus tumbuh dan berkembang.

Partisipasi SMP Xaverius 2 dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan literasi berbasis teknologi dan kearifan lokal, sejalan dengan semangat pendidikan karakter dan budaya yang berdaya saing di era global.

Baca 158 kali Terakhir diubah pada Minggu, 09 November 2025 00:35
SMP Xaverius 2 Bandar Lampung

Manusia Yang Unggul dalam Humanitas, Kecerdasan, Kajujuran, Kedisiplinan, dan Pelayanan

xav2